Kang lepi….. oh …. Kang Lepi…

•October 21, 2009 • 2 Comments

Siang itu, kami sedang sibuk mengerjakan tugas kelompok yang harus dikumpulkan esok paginya.
Segera bergegas berdiskusi panjang lebar dan mulai mengetik beberapa poin-poin yang perlu diungkap. Kang Lepi sudah memberi tanda kalau dia perlu diisi baterainya. Kumatikan dulu kang Lepi sebelum mencari sumber tenaga yang bisa mengisinya. Kira-kira hanya berselang 5-10 menit, seketika itu pula aku shock kang Lepi tidak mau hidup dan berjalan normal. Ya ALLah, apa yang terjadi ini dengan kang Lepi??? Semoga dia baik-baik saja.
Semua nomor telepon yang kuanggap bisa membantu mencari alasan kenapa Kang Lepi tidak hidup kuhubungi dan semua bilang ya nanti kulihat ya.
Cukup menenangkan tapi juga membuat semakin kuatir.
Sabar, tenang, dan pasrah itu kunci agar tetap aman. Akan tetapi dengan kejadian seperti itu siapa yang bisa berfikir sabar, tenang, dan pasrah. Rasa tidak terima dan tidak percaya kalau hal itu terjadi bercampur jadi satu.
Hari sudah berganti dan tetap saja Kang Lepi tidak bisa hidup normal kembali. Alternatifnya hanya harus dibawa ke tempat dia dilahirkan. Ku bawa dia dengan sejuta harapan dia bisa kembali normal seperti sedia kala tanpa kehilangan apapun. Sayangnya Allah berkehendak lain, dia harus dioperasi dan diganti salah satu bagian terpenting darinya. ‘Sekitar dua minggu kira-kira bisa jadi’, kata si dokter. ‘ Iya, baiklah, kalau ada apa-apa tolong dikabari ya?’ kataku.
Sekarang adalah baru tiga hari Kang Lepi dioperasi dan belum ada kabar. Jujur saja aku penasaran bagaimana keadaannya dan merindukannya.
Untuk Kang Lepi yang sedang jauh di sana:
Semoga kau baik-baik saja dan cepat kembali ya.

Lebaran-Liburan-cacaran

•October 21, 2009 • Leave a Comment

Ada tiga hal yang sedang terjadi dalam sepekan hidupku ini yaitu Lebaran, Liburan, dan cacaran. Lebaran memang sangat amat dinanti oleh smua umat Muslim di pelosok negeri ini. Dan kala sang takbir sudah berkumandang di seluruh jagad ini, kusongsong Lebaran kali ini dengan sepenuh hati. Seperti kebiasaan Lebaran2 sebelumnya, akupun pulang ke rumah kakek di Klaten, kota kelahiranku itu. Agenda berkumpul bersama sodara2 jauhpun tak terbendung bahagianya. Berkeliling dan bercanda tawa. Bahagia terasa, sedih hilang, dan hari nan suci pun menjelang.
Liburan menjadi kelanjutan Lebaran. Kami sekeluarga berwisata ke warung apung yg biasa disebut Rowo Jombor. Gara2 sudah lama tak kesana, senang sekali rasanya. Serasa kembali seperti anak kecil yang dicosori mainan inuk.
yah, hal yg sampai sekarang masih hinggap di badanku yaitu cacaran.
TIDAKKKKKKKKKK…… ingin sekali ku berteriak (tp hust……. mribeni tanggane, nduk).
aku kena cacar air di hari kedua lebaran tepatnya hr senin itu. Kukira hanya alergi atau apa tetapi bukannya hilang malah semakin banyak dan aku positif kena cacar.
Hari2 bersama cacar2 ini kulalui. Guatel, bertaburkan bedak gatal, beroleskan jagung parutan, dan mandi dengan daun2 ala Jawa. Aku sampai tidak mengenali wajahku sendiri. bentol2 di wajah, badan, tangan, dan seluruh tubuh. hikz….hikz….
Yang tidak kalah membuat menderita adalah tidak bisa kemana2 seperti dipingit. Klo cacar katanya g boleh kena air dan angin gitu.
huhuhuhu…..

Semoga aku lekas sembuh. Amien..
banyak hal yang harus dilakukan sesegera mungkin.

Semoga Lebaran tahun depan lebih indah dengan Liburan yang menyenangkan tanpa cacaran

Kecoa dan Statistik

•October 21, 2009 • Leave a Comment

Bulan Ramadhan ini meski berpuasa kuliah tetap berlangsung bahkan sampai satu setengah jam.
Pagi ini adalah jadwal kuliah Statistik. Para mahasiswa yang masih menahan kantuk tetap mengikuti kuliah tersebut. Kuliah berjalan seperti biasa. Dosen menjelaskan, mahasiswa bertanya, dan kita bersama-sama diskusi. Topik kuliah pagi itu “level pengukuran statistik”. Kita diminta menganalisa suatu hipotesis.
Tik…. Tok… Tik… Tok… (waktu terus berjalan)
Sebenarnya apa hubungan kecoa dan statistik? Mungkin kecoa dapat dihitung dengan menggunakan ilmu statistik. Akan tetapi bukan itu yang menjadi tema kuliah hari itu.
Secara nyata hubungan keduanya akan menjadi gamblang:
Dari pintu yang biasanya dibuka oleh mahasiswa yang terlambat, tiba-tiba muncul seekor kecoa yang dengan PDnya berwisata di kelas. Dia mondar-mandir mengitari setiap bangku mahasiswa membuat konsentrasi terpecah, bahkan ada yang berusaha menghidar dan menahan jeritan. Dosen tetap dengan enaknya menjelaskan. Kecoa tetap saja berjalan2 seperti sedang menikmati pemandangan yang indah. Akhirnya si kecoa merangkak perlahan ke depan tepat di depan kaki sang dosen.
hanya satu kalimat terlontar “Kecoa saja pengen ikut kuliah statistik”.
Kamipun tertawa.
dalam kalimat tersebut, aku menangkap dua arti yang berbeda: 1. dalam arti yang sesungguhnya seekor kecoa memang ingin ikut kuliah statistik, dan 2. semacam sindiran dimana kecoa saja ingin ikut kuliah statistik kenapa kita yang sudah kuliah statistik tidak serius, jangan sampe kita kalah dengan kecoa itu.

d’new LiFe

•October 21, 2009 • Leave a Comment

WeLcoMe to d’new LiFe, girLz
be a reaL woman
be confidenT
be PaTienT
be caRefuL

oNe sTeP LeveL has been passed
HoPe d’nexT LeveL wiLL be beTTeR

CoMe oN, giRlz!!!
u caN do iT

KeeP the sPiriT caRRying oN!

Hello world!

•October 21, 2009 • 1 Comment

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!